Sunday 13 April 2014

Nikmati Saja Prosesmu

Menjadi penulis itu perlu "proses". Bukan sesuatu yang instan. Voila! Langsung jadi.

Kita tidur, mimpi menulis buku best seller, lalu waktu bangun bisa langsung menulis. Maka, jadilah kita penulis.

Eh, adakah yang seperti itu?

Pada awalnya, mungkin karena kita suka sekali membaca. Membaca apa saja. Membaca buku, majalah, surat kabar bekas, potongan tulisan bekas bungkus cabe, papan iklan di jalan *itu sih saya :p Hahaha*

Lalu, muncul keinginan untuk menulis. Kayaknya asyik kalau saya jadi penulis dan tulisan saya dibaca orang lain.

Mungkin berawal dari menulis di lembaran paling belakang buku tulis, menulis diary, teruuuus.

Lalu, mulailah kita membuat tulisan pendek--cerpen atau puisi. Kemudian terus meningkat dan berlanjut.

Hingga pada akhirnya, kita mengenali "suara kita" dalam tulisan itu. Ya, kita telah menemukan ciri khas kita.

Setelah itu, mungkin kita masih memerlukan waktu beberapa tahun lagi untuk teruuuus berproses menjadi penulis. Mencoba lalu gagal! Mencoba lagi dan mendapatkan penolakan!

Pahit? Ya! Kapok? Tentu tidak! Ah, semoga saja tidak.

Jadi, kalau saat ini kita merasa proses itu masih jauuuuh. Saya katakan, proses itu tidak akan pernah ada ujungnya. Seorang penulis yang baik adalah seorang pembelajar sejati.

Dia harus terus belajar dari pengalaman--diri sendiri maupun orang lain. Belajar dari bacaannya. Belajar dari mana saja.

Kalau saat ini tembok kegagalan dan kejenuhan yang kita temukan. Maka, percayalah di balik tembok itu ada keberhasilan dan kesenangan yang akan kita dapatkan.

Tetapi, pilihan ada di tangan kita. Mau terus berjalan, atau berhenti?

Panjang sekali yak tulisan saya?
Padahal saya hanya ingin mengatakan, nikmati saja prosesmu.


Salam semangat!

No comments:

Post a Comment